Dimasa pandemic Covid-19 membuat dampak menurunnya aktifitas setiap orang, pembatasan sosial yang di canangkan oleh pemerintah pusat dan daerah membuat gerak masyarakat dibatasi, bekerja di rumah, ibadah di rumah dan belajar dari rumah merupakan anjuran yang harus di patuhi oleh seluruh masyarakat.
Namun tidak bagi para tim medis sukarelawan yang harus bekerja untuk menjadi pejuang kemanusia untuk menangani pandemic covid-19. Ada sekitar 20 lebih mahasiswa Unas yang menjadi tim medis Sukarelawan yang di tempatkan pada rumah sakit, puskesmas dan wisma atlet Kemayoran.
“Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional telah mengeluarkan SK untuk para mahasiswanya yang menjadi Tim Medis sukarelawan dengan memberikan apresiasi lewat program Kampus Merdeka, ” jelasnya Dr. Retno Widowati, M.Si. Selaku Dekan FIKES UNAS.
Menjadi tim medis Sukarelawan bukanlah perkara mudah, mereka harus melewati seleksi yang ketat dari Kementrian Kesehatan, pekerjaan yang mereka lakukan sangat beresiko untuk tertular covid-19, selama mereka bekerja tidak perkenankan untuk pulang kerumah kebanyakan dari mereka tinggal di wisma atau hotel yang telah disediakan oleh Pemeritah Daerah.
Banyak dari mahasiswa yang tak bisa mengikuti perkuliahan secara online, mereka harus tetap bertugas untuk mempastikan kondisi pasien tetap terawat dengan baik dan cepat membaik kesehatannya.
“Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa ini merupakan bagian dari Tridarma Perguruan Tinggi yaitu adalah pengabdian kepada masyarakat, jika dihubungkan dengan program kampus merdeka yang dicanakan oleh Mentri Pendidikan sangatlah pas, jadi tak salah jika mereka semua mahasiswa yang menjadi pejuang kemanusian ini mendapatkan apresiasi sesuai dengan hak nya,” tambahnya saat dilakukan silahturahmi dengan tim medis dengan Rektor UNAS secara online (28/05). (AAP)