
Jakarta (UNAS) – Biro Administrasi Sumber Daya Manusia, Universitas Nasional bekerjasama dengan Setjen. Biro Organisasi dan SDM, Kemdiksaintek menyelenggarakan Sosialisasi Peningkatan Sumber Daya Manusia dan Tata Kelola Organisasi serta Sosialisasi Diktisaintek Berdampak pada Kamis, (22/5/2025), di Ruang Aula Blok A Lt. 4 UNAS bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih dalam tentang pentingnya pengembangan SDM dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di UNAS serta penguatan organisasi.
Kegiatan Sosialisasi ini mengusung tema “Optimalisasi Kapasitas SDM dan Tata Kelola Organisasi dalam Mewujudkan Perguruan Tinggi Berbasis Akreditasi Internasional”.
Dibuka oleh perwakilan Pimpinan Universitas Nasional Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Keuangan, dan SDM, Prof, Dr. Suryono Efendi, S.E., M.B.A., M.M. dan dihadiri Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Dra. Erna Ermawati Chotim, M.Si., Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerjasama Prof. Dr. Ernawati Sinaga, M.S., Apt., serta para Dekan Fakultas dan Ketua Program Studi, para Kepala Badan, Biro, Unit Pengelola Teknis (UPT), dan Lembaga lainnya di lingkungan Universitas Nasional.

Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Keuangan, dan SDM Prof. Dr. Suryono Efendi, S.E., M.B.A., M.M.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Keuangan, dan SDM Prof. Dr. Suryono Efendi, S.E., M.B.A., M.M., menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi ini sangat penting, karena peningkatan SDM ini erat kaitannya dengan pengembangan kompetensi hingga pada peningkatan karir dosen. Menurutnya, dalam kegiatan ini, para sivitas yang hadir dapat mengetahui bagaimana rencana peningkatan kualitas SDM agar tujuan UNAS mencapai akreditasi internasional dapat terwujud.
Selain sosialisasi terkait pengembangan SDM, kegiatan ini juga bertujuan untuk menanamkan budaya organisasi yang kuat agar dalam tata kelola universitas bisa lebih baik lagi. “Selain pengembangan SDM, budaya organisasi juga harus kita jaga dalam rangka untuk menunjang tata kelola di UNAS,” ujarnya.
Sebelum menutup sambutannya, Prof. Suryono berharap melalui kegiatan ini para sivitas yang hadir dapat sharing terkait dengan peningkatan/ pengembangan kualitas SDM. “Mudah-mudahan ini bisa menjadi pencerahan bagi kita semua, sehingga kita bisa mewujudkan tata kelola perguruan tinggi yang baik,” tutup Prof. Suryono.
Hadir sebagai Keynote Speaker pejabat Kepala Biro Organisasi dan SDM, Kemdiktisaintek RI Dr. Bhimo Widyo Andoko, S.H., M.H. memberikan paparan materi tentang optimalisasi SDM dan tata kelola menuju perguruan tinggi swasta berkelas internasional

Kepala Biro Organisasi dan SDM, Kemdiktisaintek RI Dr. Bhimo Widyo Andoko, S.H., M.H.
Dalam kegiatan ini turut menghadirkan dua narasumber yaitu Kepala Biro Organisasi dan SDM, Kemdiktisaintek RI Dr. Bhimo Widyo Andoko, S.H., M.H. yang memiliki pengalaman luas di bidang ini, menyampaikan berbagai strategi dan langkah-langkah konkret yang dapat diambil oleh PTS untuk mencapai tujuan tersebut. Narasumber berikutnya adalah Kasubag Tata Usaha, Biro Organisasi dan SDM, Kemdiksaintek, Dr. Solehudin, MM. yang memberikan sosialisasi terkait Diktisaintek Berdampak.
Selama sosialisasi, Bhimo mengatakan bahwa dalam rangka menuju akreditasi Internasional, UNAS perlu melakukan berbagai hal, dalam sektor peningkatan SDM, diantaranya yaitu Indikator Kinerja Utama (KPI) yang perlu dicapai meliputi rasio dosen-mahasiswa harus ideal, publikasi terindeks Scopus/WoS, per dosen minimal 1 per tahun, dan kolaborasi internasional minimal 30% dari total penelitian.
Peningkatan kapasitas penelitian dan pengajaran didukung melalui research grant kompetitif internal, insentif publikasi, dan pelatihan metode pengajaran inovatif. Pengembangan staf pendukung juga penting melalui pelatihan administrasi modern dan budaya kerja berbasis kinerja.
Kemudian dalam optimalisasi SDM, ia mengatakan bahwa strategi rekrutmen dan pengembangan dosen harus berbasis merit dan kompetensi internasional. Program percepatan doktor untuk dosen muda dan sabbatical leave untuk pengembangan kapasitas menjadi prioritas utama.
Terkait dengan tata kelola, Bhimo mengatakan bahwa perlu adanya reformasi tata kelola yang memerlukan pergeseran dari birokrasi ke corporate governance dengan implementasi organisasi tata kelola PTS sesuai standar global. Pemisahan fungsi akademik dan non-akademik serta penguatan audit internal menjadi kunci keberhasilan.
Disamping itu, tata kelola keuangan juga perlu menjadi perhatian, bagaimana tata kelola keuangan tersebut dicapai melalui diversifikasi sumber pendanaan, pengembangan endowment fund, dan kolaborasi dengan industri. Digitalisasi dan sistem informasi terintegrasi mendukung pengambilan keputusan berbasis data dengan implementasi ERP dan LMS terintegrasi.
Hal lainnya adalah pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak dalam penguatan organisasi dan pengembangan SDM. Salah satunya dengan pengembangan joint degree dengan Universitas partner global, program pertukaran dosen dan mahasiswa, serta pembentukan research consortium lintas negara. Karena keanggotaan dalam asosiasi Universitas Internasional, dapat memperkuat posisi global institusi.
Lebih lanjut, Bhimo menyatakan bahwa dalam implementasinya perlu dibuat suatu Roadmap transformasi selama 5 tahun, dimulai dengan assessment dan capacity building, dilanjutkan dengan reformasi struktur dan sistem, internasionalisasi program, penguatan reputasi, dan diakhiri dengan evaluasi serta pengajuan akreditasi internasional. Sementara untuk mengukur keberhasilannya, perlu dilakukan monitoring. Monitoring dan evaluasi dilakukan melalui Balance Scorecard pendidikan tinggi, KPI berbasis data, dan benchmarking berkala dengan institusi global.
DIKTISAINTEK BERDAMPAK
Dalam kegiatan ini, juga dilakukan sosialisasi tentang Diktisaintek Berdampak. Dimana program ini diluncurkan pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada tanggal 2 Mei 2025. Program Kemdiktisaintek Berdampak merupakan komitmen untuk memastikan pendidikan tinggi, sains, dan teknologi membawa dampak yang signifikan dalam mendukung pembangunan Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045.

Kasubag Tata Usaha, Biro Organisasi dan SDM, Kemdiksaintek, Dr. Solehudin, MM.
Solehudin menyatakan bahwa Visi “Kampus Berdampak” menekankan pentingnya peran transformatif dosen dalam menciptakan perguruan tinggi yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan masyarakat, industri, dan bangsa Indonesia.
Tambahnya bahwa transformasi ini memposisikan dosen sebagai katalisator perubahan yang menghubungkan dunia akademik dengan solusi nyata untuk tantangan nasional, mendorong pendidikan berorientasi hasil, dan membangun ekosistem kolaboratif yang menghasilkan dampak berkelanjutan. (*UPMBSDM)