Jakarta (Unas) – Fakultas Teknologi, Komunikasi, dan Informatika (FTKI) Universitas Nasional (Unas) mengenalkan e-learning berbasis Schoology kepada para guru pendamping peserta Olimpiade Sains Nasional (OSN). Hal ini merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat dengan tujuan transfer ilmu pengetahuan dari FTKI Unas kepada guru-guru SMA sederajat.
“Teknologi berbasis e-learning ini sudah ramai digeluti di perguruan tinggi. Adanya perkembangan revolusi industri 4.0 menggulung berbagai macam profesi dan digantikan oleh robot internet. Oleh sebab itu, peran guru juga dimulai dan dibutuhkan dalam perkembangan internet,” jelas Dekan FTKI, Dr. Ucuk Darusalam, S.T., M.T dalam pembukaan kegiatan ini di Lab Jarkom FTKI Blok 4 Lantai 4, Selasa (10/03).
Ia melanjutkan, e-learning di internet dapat membantu guru mendistribusikan materi kepada siswa dengan melakukan interaksi secara online. Hal ini dapat memudahkan guru menyampaikan ilmu secara cepat mengingat kecepatan akses internet yang sudah berkembang pesat.
Adanya fitur learning management system (LMS) yang merupakan suatu aplikasi untuk mendukung penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pelatihan, dapat membantu guru mengelola admistrasi pembelajaran dan banyak sekali LMS yang tersedia di internet secara gratis.
Dalam presentasinya, dosen FTKI Unas, Albaar Rubhasy, S.Si., M.T. mengatakan bahwa Schoology merupakan online LMS yang gratis, mudah digunakan, dan memiliki kemampuan jejaring sosial. Dengan adanya Schoology ini maka dapat memudahkan komunikasi antara guru dan siswa, terciptanya kolaborasi menjadi lebih baik, dan meningkatkan kreativitas. “Penggunaan metode seperti ini juga membuat siswa bisa belajar dimana pun dan kapan pun, juga bisa mengeksplor internet sendiri,” ungkapnya.
Salah satu guru pendamping dari SMAN 74 Jakarta, Basuki mengatakan bahwa penyelenggaraan pengabdian kepada masyarakat berupa e-learning merupakan langkah yang baik bagi FTKI Unas mengingat adanya keterbatasan waktu bagi guru untuk belajar sendiri.
“Jika belajar sendiri nggak semua guru bisa dan kalau lebih fokus memang belajar sama-sama. Semoga dilain waktu pembelajaran seperti ini bisa dilanjutkan agar lebih dalam lagi belajar soal e-learning karena ini sangat bermanfaat bagi pembelajaran di sekolah,” katanya saat ditemui usai pelatihan.
Sementara itu, Kasi Dikmen Sudin Pendidikan Wilayah I Jakarta Selatan, Putoyo, HS., M.Pd dalam sambutannya mengatakan, guru dan dosen bisa tergeser fungsinya mengingat adanya perkembangan teknologi dimana pelajar bisa menggali ilmu sendiri melalui internet. Oleh sebab itu, hal yang perlu ditingkatkan oleh para pendidik ialah kompetensi diri dengan terus memperbaharui ilmu dengan mengikuti perkembangan jaman.
“Jangan sampai guru atau dosen kalah sama teknologi, seberapa canggihnya kita harus ikut, terus belajar dan mengasah diri. Guru itu bisa menjadi fasilitator. Teruslah tingkatkan kompetensi dan ilmu pengetahuan,” tegasnya.
Pelatihan e-learning ini diberikan bersamaan dengan berlangsungnya kegiatan OSN. Sambil menunggu para siswa berkompetisi di kelas masing-masing, guru-guru pendamping diarahkan untuk mengikuti pengabdian kepada masyarakat di Lab Jarkom. Kegiatan ini sebelumnya juga dilakukan oleh FTKI Unas pada pelaksanaan OSN tahun lalu dengan mengenalkan e-learning Google Classroom. (*NIS)