
Jakarta (UNAS) – Universitas Nasional (UNAS) resmi mengukuhkan enam Guru Besar baru dari berbagai Rranting ilmu/kepakaran dalam Sidang Terbuka Majelis Guru Besar yang digelar di Auditorium UNAS pada Senin – Selasa (18–19/8/2025). Pengukuhan ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan akademik sekaligus wujud komitmen UNAS dalam memperkuat peran ilmuwan Indonesia di berbagai bidang keilmuan.
Acara berlangsung khidmat dan dihadiri sejumlah tokoh nasional, di antaranya Wakil Presiden ke-6 RI Jenderal (Purn.) Try Sutrisno; Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Agung Laksono; mantan Menteri Tenaga Kerja RI sekaligus Guru Besar IPB, Bomer Pasaribu; Duta Besar RI untuk Ukraina, Georgia, dan Armenia (2017–2021) sekaligus Penasihat Manajemen Kelembagaan Rektorat UNAS, Prof. Dr. H. Yuddy Chrisnandi, S.H., S.E., M.M.
Adapun enam Guru Besar yang dikukuhkan yaitu:
- Prof. Dr. Ir. Edi Sugiono, S.E., M.M. – Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen
- Prof. Dr. Sylvie Meiliana, M.Hum. – Guru Besar Bidang Ilmu Susastra Umum
- Prof. Dr. Andini Nurwulandari, S.E., M.M. – Guru Besar Bidang Manajemen Keuangan
- Prof. Dr. Drs. Adv. Ganjar Razuni, S.H., M.Si. – Guru Besar Bidang Ilmu Politik
- Prof. Drs. Rusman Ghazali, S.H., M.Si., Ph.D. – Guru Besar Bidang Administrasi Pembangunan dan Kebijakan Publik
- Prof. Dr. Sri Desti Purwatiningsih, M.Si. – Guru Besar Bidang Manajemen Komunikasi
Ketua Majelis Guru Besar UNAS, Prof. Dr. Umar Basalim, D.E.S., menegaskan bahwa jabatan Guru Besar bukan hanya pencapaian akademik tertinggi, melainkan juga amanah yang menuntut tanggung jawab besar. “Guru besar itu bukan sekadar gelar, tetapi tanggung jawab keilmuan, integritas, dan kontribusi nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Rektor UNAS, Dr. El Amry Bermawi Putera, M.A., dalam sambutannya menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2025 UNAS telah menghasilkan enam Guru Besar baru sehingga total Guru Besar UNAS kini mencapai 31 orang. Pencapaian ini, menurutnya, akan memperkuat posisi strategis UNAS di masyarakat dan meningkatkan kualitasnya sebagai salah satu kampus terbaik di Indonesia.
“Dengan bertambahnya jumlah Guru Besar, reputasi UNAS semakin kokoh sebagai perguruan tinggi yang unggul. Capaian ini juga merupakan wujud pengabdian dan dedikasi universitas kepada masyarakat,” ungkap El Amry.
Tokoh nasional yang hadir turut memberikan apresiasi. Agung Laksono menekankan pentingnya pengamalan nilai Pancasila dan UUD 1945, sedangkan Try Sutrisno menyoroti peran Guru Besar dalam memperkuat strategi pembangunan bangsa. Bomer Pasaribu menilai orasi ilmiah para Guru Besar baru relevan dengan tantangan pembangunan Indonesia dan berharap hasil pemikirannya dapat menjadi masukan bagi pengambil kebijakan.
Prof. Yuddy Chrisnandi dalam sambutannya mengingatkan bahwa Guru Besar adalah “lentera ilmu pengetahuan” yang harus terus memberi manfaat luas bagi masyarakat.
Dengan bertambahnya enam Guru Besar baru, UNAS menegaskan posisinya sebagai perguruan tinggi dengan kapasitas akademik yang terus berkembang. Pada 2023, UNAS bahkan meraih penghargaan Bronze Winner sebagai perguruan tinggi swasta dengan perolehan Guru Besar terbanyak di lingkungan LLDikti Wilayah III. (UPM-BSDM)